I.
POROSITAS
TANAH
Tabel
3. Hasil Pengamatan Porositas Tanah
No
|
Areal
|
Berat tanah + rimg
|
Berat tanah kering oven + cawan
|
Berat ring
|
Volume ring
(m3)
|
Berat cawan
|
1
|
Ketepeng
|
112,592
gr
|
43,628
gr
|
20,535
gr
|
53,28
|
4,135
gr
|
118,621
gr
|
42,474
gr
|
21,217
gr
|
53,28
|
3,313
gr
|
||
2.
|
Kopi
|
114,280
gr
|
49,909
gr
|
20,685
gr
|
51,58
|
4,218
gr
|
103,430
gr
|
61,
997 gr
|
20,082
gr
|
52,14
|
5,101
gr
|
||
3.
|
Jagung
|
114,140
gr
|
53,667
gr
|
21,104
gr
|
55,54
|
4,329
gr
|
112,970
gr
|
63,290
gr
|
20,280
gr
|
53,28
|
4,248
gr
|
Berdasarkan hasil perhitungan porositas maka
didapatkan
1. Porositas
tanah di bawah pohon ketepeng
Ulangan I = 9,45%
Ulangan II = 3,401 %
Rata –rata = 6,425 %
2. Porositas
tanah di bawah pohon kopi
Ulangan I = 5,99%
Ulangan II = 37,11 %
Rata –rata = 21,55 %
3. Porositas
tanah di bawah pohon jagung
Ulangan I = 12,41%
Ulangan II = 82, 25 %
Rata –rata = 47,33 %
Pembahasan
Berdasarkan tabel di
atas maka tanah yang dibudidayakan jagung memiliki presentase porositas yang
paling tinggi yaitu 47,33 %. Porositas yang tinggi menunjukkan jumlah pori
dalam tanah tersebut sangat besar sehingga membuat tanah menjadi lebih porous.
Tanah yang memiliki tingkat porositas yang besar berarti memiliki ruang pori
yang cukup besar untuk air dan udara. Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Porositas tanah
erat kaitanya dengan tingkat kepadatan tanah (Bulk Density). Semakin padat
tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas tanah semakin
kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki
porositas yang besar.
Tanah dengan struktur
lemah atau kersai pada umumnya mempunyai porositas yang terbesar. Pengolahan
tanah untuk sementara waktu dapat memperbesar porositas, namun dalam jangka
waktu yang lama akan menyebabkan turunnya porositas. Oleh karena itu, untuk
memperbesar porositas tanah tindakan yang perlu dilakukan dengan penambahan
bahan organik atau melakukan pengolahan tanah secara minimum. Pengolahan tanah
akan menyebabkan rusaknya struktur tanah. Nilai porositas dapat diperoleh jika
diketahui nilai bulk density dan partikel densitynya. (Hardjowigeno, 2003).
Adapun hal–hal yang
mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban dan struktur tanah. Iklim,
suhu, kelembaban, sifat mengembang dan mengerut sangat mempengaruhi
porositas. Misalnya saja wilayah yang beriklim hujan tropis maka tingkat curah
hujan pada tanah tersebut akan tinggi pada saat tanah tersebut basah maka tanah
tersebut akan mengalami pengembangan dan pori tanah pada saat tersebut akan
banyak terisi oleh air juga akan mempengaruhi kelembaban tanah tersebut yang
nantinya akan berpengaruh pada porositasnya. Sebaliknya pada musim kemarau atau
kering tanah akan mengerut dan pori tanah akan semakin besar tetapi kebanyakan
akan diisi oleh udara, sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap porositas
tanah tersebut. Selain itu, struktur tanah juga akan sangat berpengaruh, karena
sangat bergantung pada kadar liat , pasir, dan debu yang dikandung tanah
tresebut apabila struktur tanah dirusak maka porositas tanah tersebut akan
berubah (Pairunan, 1997).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar