Kamis, 13 Juni 2013

pembahasan kadar air gambut LENGKAP. bram



I.                   KADAR AIR TANAH GAMBUT
Tabel 2. Hasil Pengamatan Kadar Air Tanah Gambut
No
Sampel Tanah
Bobot Basah
Bobot Kering
Kadar Air (%)
Berat Sampel
Berat Cawan
Berat Sampel
Berat Cawan
1
Fibrik 1 (F1)
7,589
4,300
1,763
4,300
23,23%
2
Fibrik 2 (F2)
8,790
4,132
1,687
4,132
19,19%

Rata-rata
8,1895
4,216
1,725
4,216
21,21%
3
Hemik 1 (H1)
11,080
4,343
3,016
4,343
27,22%
4
Hemik 2 (H2)
15,168
4,395
3,266
4,395
21,53%

Rata-rata
13,124
4,369
3,141
4,369
24,375
5
Saprik 1 (S1)
13,029
4,367
3,294
4,367
25,28%
6
Saprik 2( S2)
13,988
3,218
3,101
3,218
22,16%

Rata-rata
13,5085
3,7925
3,1975
3,7925
23,72%

Pembahasan
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa rata-rata bobot basah yang tertinggi adalah saprik 13, 508 gram sedangkan yang kedua adalah hemik 13,124 gram dan yang terakhir adalah fibrik 8,1895 gram. Berdasarkan berat keringnya juga rata-rata yang tertinggi adalah saprik 3,1975 gram sedangkan yang kedua adalah hemik 3,141 gram dan yang terakhir adalah fibrik 1,725 gram. Hal ini dikarenakan perbedaan kandungan bahan organik yang terkandung didalamnya. Semakin matang tanah gambut akan menjadi semakin tinggi juga bobot basah dan bobot keringnya. Fibrik adalah tanah gambut dengan tingkat kematangan yang sangat rendah dan kandungan bahan organiknya sangat tinggi (masih terlihat dengan jelas seresah-seresah akar karena belum terdekomposisi secara sempurna) dan komposisi liatnya sangat rendah sehingga bobot basah dan bobot keringnya menjadi sangat ringan dibandingkan hemik dan saprik. Hemik adalah tanah gambut dengan tingkat kematangan yang sedang, bahan organiknya sudah hampir melapuk sempurna sehingga seresah-seresah akar menjadi tidak terlalu terlihat dan komposisi liatnya yang lumayan tinggi menyebabkan gambut hemik memiliki bobot basah dan bobot kering yang lebih tinggi daripada fibrik. Saprik adalah tanah gambut dengan tingkat kematangan yang tinggi, bahan organiknya sudah melapuk dengan sempurna sehingga seresah-seresah akar tidak lagi terlihat dan komposisi liatnya yang tinggi menyebabkan gambut saprik memiliki bobot basah dan bobot kering yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan gambut hemik dan fibrik.
Jika dilihat dari presentase kadar airnya maka hemik memiliki kadar air yang paling tinggi hal ini dikarenakan pada saat pengambilan sampel tanah gambut hemik sudah dalam keadaan basah terlebih dahulu disebabkan sebelum pengambilan sampel terkena air hujan, sehingga kadar air hemik menjadi semakin tinggi. Pada dasarnya gambut yang memiliki tingkat kematangan yang tinggi (saprik) mempunyai  presentase kadar air yang paling tinggi karena komposisi liat yang berfungsi menampung air lebih tinggi dibandingkan hemik dan saprik. Tapi dikarenakan adanya faktor hujan maka berdasarkan data tabel di  atas hemik memiliki presentase kadar air yang lebih tinggi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air tanah adalah bahan organik, porositas, struktur, tekstur, dan keadaan tanah. Tanah-tanah yang bertekstur pasir, karena  butiran-butirannya  berukuran  lebih  besar,  maka  setiap  satuan  berat (misalnya setiap gram) mempunyai luas permukaan yang lebih kecil sehingga sulit menyerap (menahan) air dan unsur hara. Tanah-tanah bertekstur  liat,   karena   lebih   halus   maka   setiap   satuan   berat  mempunyai  luas permukaan yang lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara lebih tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripda tanah bertekstur kasar (Hardjowigeno, 2003).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar