Kamis, 13 Juni 2013

pembahasan porositas gambut. lengkap bram

I.                   POROSITAS TANAH

Tabel 3. Hasil Pengamatan Porositas Tanah
No
Areal
Berat tanah + rimg
Berat tanah  kering oven + cawan
Berat ring
Volume ring
(m3)
Berat cawan
1
Ketepeng
112,592 gr
43,628 gr
20,535 gr
53,28
4,135 gr
118,621 gr
42,474 gr
21,217 gr
53,28
3,313 gr
2.
Kopi
114,280 gr
49,909 gr
20,685 gr
51,58
4,218 gr
103,430 gr
61, 997 gr
20,082 gr
52,14
5,101 gr
3.
Jagung
114,140 gr
53,667 gr
21,104 gr
55,54
4,329 gr
112,970 gr
63,290 gr
20,280 gr
53,28
4,248 gr

Berdasarkan hasil perhitungan porositas maka didapatkan
1.      Porositas tanah di bawah pohon ketepeng
Ulangan I        =   9,45% 
Ulangan II       =   3,401 %
Rata –rata        =  6,425 %
2.      Porositas tanah di bawah pohon kopi
Ulangan I        =  5,99% 
Ulangan II       =   37,11 %
Rata –rata        =  21,55 %
3.      Porositas tanah di bawah pohon jagung
Ulangan I        =   12,41%
Ulangan II       =   82, 25 %
Rata –rata        =  47,33 %

Pembahasan
Berdasarkan tabel di atas maka tanah yang dibudidayakan jagung memiliki presentase porositas yang paling tinggi yaitu 47,33 %. Porositas yang tinggi menunjukkan jumlah pori dalam tanah tersebut sangat besar sehingga membuat tanah menjadi lebih porous. Tanah yang memiliki tingkat porositas yang besar berarti memiliki ruang pori yang cukup besar untuk air dan udara. Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Porositas tanah erat kaitanya dengan tingkat kepadatan tanah (Bulk Density). Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki porositas yang besar.
Tanah dengan struktur lemah atau kersai pada umumnya mempunyai porositas yang terbesar. Pengolahan tanah untuk sementara waktu dapat memperbesar porositas, namun dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan turunnya porositas. Oleh karena itu, untuk memperbesar porositas tanah tindakan yang perlu dilakukan dengan penambahan bahan organik atau melakukan pengolahan tanah secara minimum. Pengolahan tanah akan menyebabkan rusaknya struktur tanah. Nilai porositas dapat diperoleh jika diketahui nilai bulk density dan partikel densitynya. (Hardjowigeno, 2003).
Adapun hal–hal yang mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban dan struktur tanah. Iklim, suhu,  kelembaban, sifat mengembang dan mengerut  sangat mempengaruhi porositas. Misalnya saja wilayah yang beriklim hujan tropis maka tingkat curah hujan pada tanah tersebut akan tinggi pada saat tanah tersebut basah maka tanah tersebut akan mengalami pengembangan dan pori tanah pada saat tersebut akan banyak terisi oleh air juga akan mempengaruhi kelembaban tanah tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada porositasnya. Sebaliknya pada musim kemarau atau kering tanah akan mengerut dan pori tanah akan semakin besar tetapi kebanyakan akan diisi oleh udara, sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap porositas tanah tersebut. Selain itu, struktur tanah juga akan sangat berpengaruh, karena sangat bergantung pada kadar liat , pasir, dan debu yang dikandung tanah tresebut apabila struktur tanah dirusak maka porositas tanah tersebut akan berubah (Pairunan, 1997).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar